- 674
- 0
Friend, apa yang kalian ketahui tentang kolaborasi?
Pasti kalian akan menyebutkan produk kecantikan yang bekerja sama dengan influencer?
atau campaign kebersihan antara pemerintah dan organisasi peduli lingkungan...
Faktanya, saat ini banyak sekali brand yang melakukan kerja sama dengan brand lainnya, baik untuk kegiatan meningkatkan promosi, kegiatan edukasi, dan juga menciptakan karya yang dapat memberikan impact maksimal kepada kedua brand.
Menyatukan dua brand merupakan langkah yang besar, hal ini menyangkut image dan juga kelangsungan bisnis dari kedua bisnis. Namun hal ini dapat menghasilkan dua kemungkinan, antara kolaborasi yang dilakukan sukses diterima masyarakat, atau justru menjadi boomerang bagi bisnis keduanya yang memberi dampak negatif.
Untuk hal yang positif, pastinya kegiatan kolaborasi dapat menjadi gerbang dalam menggapai ide-ide yang selama ini belum dijalankan. Misalnya brand memilih untuk berkolaborasi dengan seorang influencer, keduanya sama-sama memiliki massa dalam porsinya masing-masing. Dengan menyatukan ide yang menarik maka hasil maksimal akan didapatkan. Untuk brand, berkolaborasi dengan influencer memiliki kelebihan dan juga kekurangan tersendiri.
Kelebihan tersebut seperti dapat menyasar konsumen yang lebih luas, atau bahkan yang tidak pernah dikira sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadopsi masukan yang diberikan oleh sang infleuncer sendiri, karena mereka yang paling tau karakter dari followers mereka. Sehingga ini menjadi kelebihan kolaborasi dengan influencer karena kemungkinan mendapatkan impact positif lebih besar.
Namun untuk kekurangannya sendiri dapat terlihat seperti peraturan yang dimiliki oleh influencer. Tiap influencer rata-rata memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh brand jika ingin berkolaborasi dengan mereka. Terkadang hal ini membatasi kreativitas sebuah brand dalam menyampaikan pesannya, namun kembali ke gaya influencer yang masing-masing memiliki ciri khas dan tak ingin menghilangkan hal tersebut hanya karena adanya kolaborasi yang dilakukan.
Jika brand memilih untuk melakukan kolaborasi dengan brand lain, hal ini juga memiliki dua kemungkinan. Antara kolaborasi mereka akan menjadi perhatian publik, atau justru dianggap tidak berhasil.
Untuk kelebihan yang didapatkan jika melakukan kolaborasi dengan sesama brand adalah keduanya dapat menghasilkan produk yang menarik. Atau jika terjadi kolaborasi antara brand yang membuat produk dengan brand yang memiliki jasa maka akan lebih menarik. Dengan membuat sesuatu yang unik dan juga mengikuti tren maka kolaborasi keduanya akan dengan mudah sampai di telinga konsumen. Terlebih saat ini penggunaan media sosial lebih memudahkan kegiatan promosi.
Sedangkan kekurangan yang mungkin akan terjadi adalah jika kerja sama antar keduanya tidak ada kesamaan. Dimana inti dari kolaborasi adalah kegiatan kerja sama yang akan menguntungkan kedua belah pihak, ini tidak akan terjadi jika keduanya tidak memiliki keinginan yang selaras. Jadi lebih baik kedua brand saling memikirkan apa saja kemungkinan peluang bisnis jika menggabungkan nama dari kedua brand.
Mengapa hal ini menjadi penting untuk diketahui?
Saat sebuah bisnis itu berjalan, untuk terus menjaga hubungan yang baik dengan konsumen adalah menjaga kualitas produk atau kepercayaan jasa atau juga dengan melakukan langkah yang baru. Dengan kolaborasi, banyak brand yang sebelumnya tidak diketahui, lalu menjadi viral karena adanya kolaborasi yang dilakukan. Berikut keuntungan kolaborasi:
1. Memperkenalkan bisnis
Bagi perusahaan baru atau yang lebih dikenal dengan sebutan startup, kegiatan kolaborasi menjadi langkah yang tepat dalam memulai bisnis. Brand yang dapat menyampaikan pesannya akan dapat memancing respon konsumen untuk mencari tahu lebih lanjut karena adanya kolaborasi.
2. Impact positif
Memberikan dampak positif dapat menjadi hasil dari kolaborasi yang dilakukan oleh brand. Misalnya adalah kolaborasi untuk kegiatan sosial peduli bencana, untuk kebersihan lingkungan, atau membantu sesama. Dampak yang didapatkan adalah image positif, relationship positif, dan bahkan profit yang positif.
3. Feedback yang mengukur kesuksesan
Dalam melakukan sebuah usaha pastinya brand mengharapkan sebuah kesuksesan. Dalam hal kolaborasi kesuksesan dapat diperoleh dengan melihat feedback dari konsumen. Feedback disini terlihat bisa dari positif dan juga negatif. Untuk negatif, brand dapat menjadi terkenal atau 'viral' karena kolaborasi yang dilakukan. Namun viral bukan dari sudut pandang yang positif, karena terkadang publik dapat menjadi salah fokus dalam menerima pesan. Sedangkan feedback positif adalah seberapa sering konsumen membicarakan kolaborasi yang dilakukan. Ini dapat terukur dari pembelian atau penggunaan produk atau jasa, kode promo, dan juga pada media sosial dalam bentuk hashtag.
Jadi, kolaborasi itu perlu Friend. Siapa kira-kira yang akan kamu ajak kolaborasi?
0 Comments.