- 1123
- 1
Met hari Senin Sobat! semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya! Sob coba deh liat iklan di atas dari Fedex? efektif engga sih menyampaikan pesanya? eits, tidak semua iklan kreatif bisa efektif loh dalam membagikan pesanya! Stephan Vogel selaku Chief Creative Ogilvy & Mather Jerman, berpendapat “tidak ada yang lebih efisien daripada iklan yang kreatif, periklanan yang kreatif lebih berkesan, tahan lama, dan diikuti dengan pengeluaran budget minimal” Namun dalam dunia pemasaran, kreativitas perlu mendorong penjualan juga Sob, yuk sambil ngeteh or ngopi, kita kupas bareng-bareng cara membuat iklan yang kreatif tetapi tetap efektif, menurut hasil pengolahan data survei Nielsen.
Hasil survei pemasaran Nielsen, selaku perusahaan global yang bergerak di bidang survei dan pengolahan data, bidang FMCG (Fast-moving consumer goods) menemukan iklan televisi mendorong sekitar 50% peningkatan penjualan untuk satu brand pada tahun 2015. Meta-analisis menunjukkan bahwa efisiensi rata-rata kampanye TV, mendorong penjualan tambahan secara keseluruhan sebanyak satu setengah persen. Nielsen percaya bahwa pengiklan harus bisa menggunakan metode 3C Model (Consumers, Content & Context), sebagai 3 alat ukur utama dalam produksi iklan, agar dapat menampilkan pesan iklan yang lebih baik dan efektif kepada audiens.
Iklan kreatif yang tidak bisa menjangkau konsumen tidak akan berguna Sob, soo.. tetap fokus pada jangkauan pesan yang tepat, jangan sampai salah sasaran. Brand harus bisa menentukan pesan, konten, hingga medianya untuk beriklan. Poin yang utama adalah consumers! jadi Sobat harus bisa mengenali cara komunikasi mereka dan mengetahui demografinya sebelum membuat konten iklan!
Pastinya konten harus bisa menarik perhatian para netizen dong Sob! dalam lima hingga tujuh detik pertama, adalah momen paling krusial bagi pengiklan. Disitu juga momen kehilangan calon konsumen juga sangat tinggi! be carefull dalam pemilihan konten atau isi pesan dalam iklan kamu ya Sob! Penggunaan visual yang menarik dalam iklan dapat memiliki dampak yang dalam pada kesadaraan netizen.Tetapi Sobat juga jangan bikin iklan yang over kreatif sehingga pesanya tidak sampai atau malah membingungkan haha...
Konteks dalam iklan itu meliputi budaya yang ditampilkan, temanya, hingga sesuatu yang berikaitan dengan pesan dalam iklanya.
Brand harus bisa menentukan kampanye iklan mereka dalam konteks yang sesuai! iya dong… kalau konteks tidak sesuai dengan audiens, bisa-bisa iklan Sobat justu membingungkan atau bahkan menyinggung perasaaan netizen. Pada pilar ketiga, hal yang paling penting adalah bagaimana konteks dapat diterima oleh kedua belah pihak, yaitu pengiklan dan audiensnya tanpa menghilangkan identitas komunikasi dari brand tersebut.
Kesimpulanya, beriklan dengan kreativitas tinggi itu sangat diperbolehkan kok Sob, tapi ada hal lain juga yang jangan luput dari perhatian! make sure di cek ulang menggunakan metode 3C (Consumers, Content & Context) Hasil analisa survei dari Nielsen juga sudah membuktikan, saat metode 3C digunakan, pengiklan dapat menghasilkan laba dari investasi iklan yang jauh lebih baik di seluruh media, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan. Begitu loh ceritanya, gimana Sobat, sudah menerapkan metode 3C sebelum beriklan?
Referensi Artikel: nielsen.com
Sumber gambar: canva.com
1 Comments.