- 1651
- 0
Tahun 2020 merupakan masa yang kritis dan genting. Momen ini membuat sebagian besar perusahaan besar banting setir dalam melakukan strategi marketing campaign-ya. Kalau kita telaah lebih lanjut Sob, ada satu pola komunikasi yang sama dalam 12 bulan terakhir pada aktivitas marketing. Saat kebijakan lockdown di berbagai negara pertama kali dilakukan, komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan mengarah ke sisi rasa kebersamaan, rasa aman, dan simpati, sudah sangat jarang perusahaan yang hanya mengiklankan produknya semata.
Sedangkan kalau kita bandingkan dengan akhir tahun 2020, sudah banyak brand yang berani melakukan marketingnya dengan penuh semangat seperti sedia kala nih Sobat Blinkz. Yuk kita simak ada perubahaan apa saja sih yang terjadi pada aktivitas pemasaraan (marketing campaign) oleh beberapa perusahaan saat sedang berhadapan dengan Covid-19.
Wajar kok kalau kebanyakan dari kita juga menginginkan perusahaan supaya memprioritaskan kesejahteraan karyawanya, terutama saat pandemi yang menyebabkan banyaknya pemutusan hubungan kerja karyawan. Selain itu ada juga brand yang lebih mementingkan membantu pemerintahaan dan masyarakat agar dapat melalui krisis, ketimbang menghabiskan budget untuk marketing. Ketidaksetujuan agar perusahaan tidak menghamburkan budget untuk beriklan ini ternyata hanya 8% Sob, jadi tidak sepenuhnya benar kalau perusahaan dibenci oleh konsumenya ketika tetap melakukan marketing campaign dikala pandemi ini.
Pihak Coca - Cola mengatakan berinvestasi pada kegiatan marketing hanya akan memberikan tingkat efektivitas yang sedikit, salah satu faktornya adalah kebijakan lockdown yang dilakukan oleh negara. Walaupun ada platform digital, tetapi return of investment atau keuntungan dari beriklan juga sukar didapat.
Chief Marketing Officer Burger King, Fernando Machado menekankan para marketeersnya untuk berani mengatasi kekacauan pada periklanan. Berbeda dengan Coca - cola yang menghentikan sementara aktivitas pemasaranya, pihak Burger King justru mengambil langkah baru dalam melakukan marketing campaign.
Strategi yang ‘nyeleneh’ dibandingkan brand lainya ini ternyata juga dibutuhkan untuk aktivitas marketing yang sukses dan viral.Kegiatan ini juga bisa dijadikan pelajaran Sobat Blinkz, tidak ada panduan buku yang akan membuat marketing campaign sobat berhasi sukses 100%. Kesuksesaan justru didapatkan dengan analisa yang tepat, dan tidak takut mengambil langkah yang berbeda seperti brand kudapan ini.
69% Dari teman Marketeers kita ternyata menunda kegiatan marketing campaign, karena melihat demand dari produk dan servis turun drastis akibat Covid-19 yang kian memburuk. Mungkin 9 dari 10 yang disebutkan ini tidak termasuk salah satu brand kudapan di atas Sob, yang justru memutuskan untuk beriklan di luar ruangan.
Referensi Artikel: Marketingweek.com
Sumber Gambar: Unsplash.com
0 Comments.